Selasa, 25 Desember 2012

Konsep diri

Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah Konsep Diri. Pada kali ini saya akan menjabarkan bagaimana pentingnya konsep diri dalam kehidupan. Sebelumnya apa sih konsep diri itu? Jenis-jenis Konsep Diri itu apa saja? Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa pengertian. Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.

Senin, 24 Desember 2012

Obat lelah

Menurut Anda apa obat lelah itu? Mungkin sebagian Anda ada yang menjawab istirahat dan tidur. Ya, sayapun melakukan hal yang sama. Bukan cuma tidur di rumah atau hotel tapi tidur di mobil bahkan pesawat saat menempuh perjalanan adalah istirahat yang nikmat. Namun, tidur dan istirahat itu hanya bisa mengobati lelah fisik. Bagaimana dengan lelah non-fisik? Saat mengalami lelah non-fisik saya mengobatinya dengan beberapa aktivitas. Pertama, bermain dan bercanda dengan keluarga. Menyaksikan kelucuan dan tingkah polah anak-anak di rumah itu benar-benar menyegarkan. Bermanja-manja seperti anak kecil kepada istri itu juga mempercepat pemulihan stamina. Jadilah “anak bungsu” saat di rumah, memang itu terlihat kolokan atau kekanak-kanakan, tetapi sangat membahagiakan. Mendengarkan cerita anak tentang pengalamannya itu mengisi relung-relung hati yang terkadang hampa. Begitupun berbagi cerita sembari tiduran atau duduk santai dengan istri adalah kebahagian yang sulit tergantikan.

Maksiat bersama

Kebohongan biasanya akan ditutupi dengan kebohongan yang lain. Orang yang berbuat maksiat biasanya juga akan berkumpul dengan orang yang senang berbuat maksiat. Guru kehidupan saya pernah berkata, “Apabila kau ingin melihat kualitas seseorang, lihatlah kualitas sahabat-sahabat dekatnya.” Cerita yang saya dapatkan dari seorang teman ini membuktikan bahwa pelaku maksiat memang cenderung bertemu dengan pelaku maksiat. Dikisahkan seorang pemuda mencuri mangga milik tentangganya. Dia rela memanjat pohon mangga yang tinggi demi mendapatkan mangga yang sudah siap disantap. Saat hendak turun dari pohon mangga dia melihat ke bawah. Ternyata, di bawah sana ada sepasang lelaki dan perempuan yang sedang melakukan hubungan suami istri. Perasaan pemuda ini gundah gulana menyaksikan pertunjukan asusila tersebut. Lututnya gemetar, dadanya berdegup kencang. Ingin turun dari pohon takut ketahuan mencuri mangga. Saat pemuda ini mengatur nafasnya, dari bawah pohon terdengar suara wanita, “Mas, ini nanti kalau hamil bagaimana? Aku takut ketahuan bapak dan ibu. Apa jadinya kalau orangtuaku tahu saya sudah termoda. Apakah kamu mau bertanggungjawab? Lelaki hidung belang ini menjawab, “Sudahlah jangan sedih. Kita serahkan semua ini kepada yang di atas.” Mendengar jawaban lelaki itu, si pemuda yang sedang mencuri mangga langsung berteriak, “Enak saja! Kamu yang berbuat, saya yang bertanggungjawab. Saya hanya mencuri mangga, tidak ikut berzina. Zina itu dosa besar tahu!”

Sabtu, 22 Desember 2012

Perjalanan hidup manusia


Kita bukanlah robot, yang bergerak dan beraktivitas tetapi tidak ada pikiran dan hati yang menyertainya. Kita bukanlah robot, dimana aktivitasnya hanya menjalankan “instruksi” orang lain.  Kita adalah makhluk spiritual, yang menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara dan sebentar. Kata orang tua saya hidup ini hanya sekedar “mampir ngombe” (mampir minum).
Namun kehidupan yang sebentar ini menentukan hidup yang abadi, kehidupan yang bukan hanya seratus tahun, sejuta, semilyar atau setrilyun tahun tapi hidup selama-lamanya. Ketahuilah, hidup yang paling rugi adalah di dunia hampa dan menderita kemudian di akhirat mendapat full siksa, dimana siksanya tiada pernah berhenti dan tiada belas kasih. Maka janganlah hidup asal mengalir apalagi hanya menjadi seperti robot.
Bagaimana agar hidup kita tidak seperti robot? Pertama, yakini dan pastikanlah bahwa semua yang Anda lakukan itu mendatangka ridho dari Allah SWT. Janganlah beraktifitas dan bekerja hanya mempertimbangkan hasil di dunia. Sebab amatlah rugi bila apa yang kita lakukan tidak mendapatkan reward dari-Nya. Buat apa hidup di dunia berlimpah tetapi di kehidupan nanti kita susah sepanjang masa. Akhirat harus Anda dapatkan tetapi dunia jangan kau lupakan.
Kedua, rencanakanlah hidup Anda. Saran saya buatlah proposal hidup (baca buku saya: Tuhan Inilah Proposal Hidupku, terbitan Gramedia). Dengan membuat proposal hidup Anda bisa menentukan mana aktivitas yang prioritas dan mana yang aktivitas yang “remeh temeh”. Hidup hanya sebentar, tidak semua hal bisa kita lakukan. Pilihlah aktivitas yang prioritas dan penting, beranilah berkata “tidak” untuk ajakan aktivitas yang tidak seirama dengan arah hidup Anda.
Ketiga, evaluasilah perjalanan hidup Anda. Berhentilah sejenak dari hiruk pikuknya dunia, renungkanlah perjalanan hidup Anda. Apakah bekal Anda untuk kehidupan nanti sudah cukup hanya dengan apa-apa yang Anda lakukan saat ini. Apakah orang tua Anda tidak menyesal melahirkan Anda ke muka bumi? Apakah mereka sudah bangga dengan Anda saat ini? Apakah orang-orang di sekitar Anda memperoleh banyak manfaat dari Anda? Apakah pasangan hidup dan keturunan Anda mendapat curahan kasih sayang penuh dari Anda? Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan lain yang sesuai dengan perjalanan hidup Anda.
Hidup di dunia adalah perjalanan spiritual. Tidak pantas kita  menjalani hidup hanya mengalir dan seperti robot. Tidak pantas pula menjalani hidup hanya untuk kepuasan dan kebanggaan dunia. Perjalanan spiritual itu dibuktikan dengan memberi makna ketika hidup di dunia dan membawa bekal yang cukup untuk sampai ke tempat yang mulia, Surga yang dijanjikan Sang Pencipta.